Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada gerakan yang berkembang di Jepang untuk menghidupkan kembali teknik pertanian kuno yang sebagian besar telah dilupakan dengan munculnya pertanian modern. Salah satu teknik yang mendapatkan popularitas adalah Panenjp, metode pertanian tradisional yang berasal dari periode Edo.
Panenjp, yang diterjemahkan menjadi “sawah di lembah,” adalah metode budidaya padi yang melibatkan banjir ladang bertingkat dengan air dari sungai atau sungai terdekat. Teknik ini memungkinkan penanaman beras di daerah yang tidak cocok untuk ladang padi tradisional, seperti lereng curam dan lembah sempit.
Salah satu manfaat utama Panenjp adalah kemampuannya untuk menghemat air dan mencegah erosi tanah. Dengan membanjiri ladang, air membantu mempertahankan kelembaban dan mencegah limpasan, yang dapat menyebabkan hilangnya tanah lapisan atas. Ini tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan tanah secara keseluruhan, tetapi juga mengurangi kebutuhan akan irigasi dan pupuk, menjadikannya metode pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Keuntungan lain dari Panenjp adalah kemampuannya untuk menciptakan ekosistem yang beragam di dalam sawah. Ladang banjir menyediakan habitat bagi berbagai macam tanaman dan hewan, termasuk ikan, katak, dan serangga, yang membantu mengendalikan hama dan penyakit secara alami. Keseimbangan alami ini membantu mengurangi kebutuhan pestisida kimia, lebih meningkatkan keberlanjutan sistem pertanian.
Selain manfaat lingkungannya, Panenjp juga menawarkan keunggulan budaya dan sosial. Dengan menghidupkan kembali teknik pertanian kuno ini, petani dapat terhubung kembali dengan warisan budaya mereka dan melestarikan pengetahuan tradisional yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Rasa kebanggaan dan hubungan dengan tanah ini dapat membantu memperkuat masyarakat setempat dan mempromosikan rasa persatuan dan kerja sama di antara petani.
Kebangkitan Panenjp juga membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pertanian modern di Jepang, seperti petani tua, menyusut populasi pedesaan, dan hilangnya lahan pertanian menjadi urbanisasi. Dengan memanfaatkan teknik pertanian tradisional seperti Panenjp, petani dapat bekerja lebih efisien dan berkelanjutan, sementara juga menjaga keindahan alam lanskap.
Ketika popularitas Panenjp terus tumbuh, lebih banyak petani di Jepang beralih ke teknik pertanian kuno ini sebagai cara untuk meningkatkan keberlanjutan dan ketahanan praktik pertanian mereka. Dengan merangkul kebijaksanaan masa lalu, mereka tidak hanya melestarikan warisan budaya yang berharga, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.